Apa Arti Dari T Shirt

Apa Arti Dari T Shirt

Double Layer Long-Sleeve T-Shirt

Kaos ini memiliki 2 lapis pada bagian lengan. Memadukan short sleeve dan long sleeve namun kedua warnanya saling bertabrakan. Model kaos ini pernah dipopulerkan oleh vokalis band Nirvana, Kurt Cobain.

Oversize merupakan gabungan dari dua kata “over” dan “size”. Dalam artian kaos ini memiliki ukuran yang satu kali lipat lebih besar dari t-shirt biasa. Bentuknya juga sama seperti kaos short sleeve. Hanya saja lebih bervolume.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Style Baju Oversized Pria Agar Terlihat Keren

Model t-shirt ini memadukan esensi dress yang anggun namun dibuat lebih simple. Bahan kaos yang adem kemudian dimodifikasikan secara khusus supaya lebih strechty. Sehingga terlihat lebih anggun dan berlekuk.

Orang awam sekalipun mungkin sudah tidak asing dengan apa itu T-Shirt. Siklus tren fashion memang tak pernah berhenti untuk terus melakukan inovasi. Industri di bidang satu ini pun punya peminat yang tinggi. Akibatnya, banyak baju dengan model baru pun tak jarang hadir pada setiap musim. Namun kalau bicara soal item fashion paling dasar, ada satu barang yang masih diminati banyak orang. Tak terkecuali adalah t-shirt atau yang sering kita kenal dengan kaos oblong.

T-shirt sudah jadi kebutuhan sandang paling dasar. Modelnya yang sederhana juga kerap jadi andalan semua orang. Khususnya untuk kamu yang tidak suka pakaian rumit. Untuk itu, mari simak lebih jauh tentang apa itu t-shirt serta perbedaannya dengan shirt.

T-Shirt adalah salah satu jenis baju yang menutupi seluruh bagian dada hingga bawah perut. Di samping itu juga t-shirt menutupi sebagian lengan. Secara umum t-shirt tidak memiliki kancing dan kerah pada leher. Produk busana satu ini banyak diminati karena bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, bahannya adem dan sederhana. Hal yang paling jelas dilihat adalah bentuknya serupa dengan huruf “T”. Namun belum ada teori pasti apa kepanjangan dari huruf “T” pada T-Shirt sampai saat ini.

Sebelum jadi terkenal sampai sekarang, t-shirt awalnya tidak boleh dikenakan secara tunggal. Di tahun 1913, t-shirt adalah pakaian dalaman wajib untuk Angkatan Laut Amerika Serikat. Pada kala itu belum ada yang memakai t-shirt sebagai busana harian. Para tentara pun hanya mengenakan t-shirt saat cuaca panas. Modelnya pun tidak beragam seperti sekarang. Hanya berwarna putih polos.

Namun, saat ini t-shirt sudah banyak digunakan oleh semua kalangan. Mulai dari orang dewasa, remaja, bahkan balita. Bahan yang digunakan untuk membuat kaos biasanya terbuat dari bahan katun. Jenis katun yang paling umum dipilih adalah cotton combed. Bahan cotton combed merupakan kapas diproses dengan teknik combed atau disisir menggunakan mesin combing. Karena dibuat dari 100% kapas, hasil yang dicapai pun lembut, halus dan rata sehingga nyaman digunakan.

Short Sleeve T-Shirt

Jenis short sleeve adalah model kaos yang paling umum. Bisa di lihat pada bagian lengan yang menutupi setengah tangan, memiliki garis leher, dan cutting-an lurus. Kaos short sleeve bisa dibilang sebagai cikal bakal dari T-shirt itu sendiri.

Sebagai Inner pada Outfit

Kalau kamu mulai kepepet, t-shirt bisa jadi dalaman blazer. Khususnya buat kamu yang dituntut untuk menghadiri kegiatan formal dan semi formal. Tidak harus pakai kemeja, t-shirt masih bisa kamu andalkan.

Material dan Detail

Baca artikel selanjutnya tentang Apa itu Kaos Oversize? Kenali Pengertian dan Modelnya!

Itulah penjelasan tentang kaos oversize, pengertian, karakteristik, dan kelebihannya. Gimana, sudah jelas bukan? Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Untuk kalian yang tertarik membuat seragam, kemeja, polo, atau jaket serahkan aja di Kustompedia! Kustompedia konveksi satuan yang ada di Surabaya. Kalian bisa menciptakan pakaian impian dengan desain semaumu! Tanpa minimum order dan dapat dipesan melalui online. Mudah bukan? Tunggu apalagi, yuk kunjungi website Kustompedia dan Hubungi kami sekarang juga!

T-Shirt Priority comes with a classic fit that makes for a comfy daily choice. Made with 100% pre-shrunk, ring-spun, combed cotton for ultimate comfort, the heavyweight soft fabric feels incredible to wear on any occasion. Features a seamless 7/8” collar, a 7/8” double-needle sleeve and bottom hems.

.: 100% Preshrunk combed ring spun cotton .: Medium fabric (6.0 oz/yd² (203 g/m²)) .: Modern-classic fit .: Tear-away label

Pada artikel kali ini akan dipaparkan tentang sebuah media alternatif “rekam” budaya popular.

T-shirt/Tees adalah sebuah produk pakaian yang sangat akrab dengan keseharian kita. Bentuk polanya sangat sederhana, pada umumnya memang menyerupai bentuk huruf “T”, oleh karenanya dikenal juga dengan sebutan T- Shirt. Jenis pakaian ini masuk dalam kategori pakaian santai/non formal.

Apabila kita tarik jauh ke belakang terkait sejarah t-shirt ini, bahwa pakaian ini tidak lebih hanya sebagai produk fungsional yang mulai digunakan pada abad ke 19. Pada masa itu t-shirt justru dirancang untuk tidak terlihat (layaknya sebuah pakaian dalam).

Awal mula T-shirt berasal dari Eropa di mana tentara AS pada saat itu cukup terganggu dengan seragam mereka karena seragam wolnya menyebabkan mereka berkeringat. Namun sementara rekan-rekan Eropa mereka tidak terlalu dibatasi dalam kaus katun ringan mereka selama Perang Dunia Pertama. Angkatan Laut A.S. kemudian mengeluarkan kaus dalam katun putih berleher kru, lengan pendek, dan berwarna putih. Menjadi sangat umum bagi para pelaut dan marinir untuk mengenakan kaus dalam katun ringan yang nyaman ini di bawah seragam mereka. Pada 1920-an T-shirt telah menjadi istilah resmi dalam kamus Amerika-Inggris. Dan pada akhir tahun 1930-an beberapa pengecer A.S. memasarkannya, yaitu Fruit of the Loom, Hanes dan Sears, dan Roebuck & Co.

Pelaut AS memakai t-shirt sebagai bagian dari seragam mereka.

Kaos katun kemudian menjadi pakaian dalam standar di angkatan bersenjata AS selama Perang Dunia Kedua. Belakangan menjadi sangat umum melihat tentara AS yang mengenakan celana seragam mereka dengan T-shirt mereka sebagai pakaian kasual.

Kemudian pada 1940-an dan 1950-an, perguruan tinggi di A.S. mulai mencetak nama dan logo mereka di t-shirt, biasanya menggunakan font iron-on flock di masa-masa awal. Ini menjadi merchandise dan dijual di toko merchandise dan souveneer kampus. T-shirt mulai menjadi sebuah media untuk menyampaikan kebanggan terhadap alma mater . Bahkan hampir semua kampus di seluruh dunia memiliki t-shirt khas yang merepresentasikan identitas dan kebanggaan mereka tersebut. Tidak terkecuali di Indonesia.

Namun pada perkembangan selanjutnya produk ini menjadi sebuah produk yang dapat dibilang telah mewakili icon sebuah budaya tertentu, budaya popular. Hollywood turut andil memberikan besar pada T-shirt. Diawali oleh seorang actor muda pada saat itu, Marlon Brando dalam filmnya yang berjudul “A Street Car Named Desire”, dirilis pada tahun 1951. Dalam Film itu, hampir di sebagian besar adegannya sang aktor selalu mengenakan t-shirt polos berwarna putih dipadu dengan celana jeans (denim) classic. Remaja di seluruh negeri menjadi “liar” karena penampilannya. Empat tahun kemudian, James Dean melalui filmnya “Rebel Without a Cause” mengejutkan dunia dengan memperlihatkan t-shirt putihnya sebagai pakaian dalam dipadu dengan jaket warna merah dan celana jeans (denim).Hal ini selain menandai perkembangan T-shirt yang telah lama ditunggu-tunggu dari pakaian dalam menjadi pakaian luar, sekaligus menanamkan gaya dengan daya tarik seks yang modis. Melalui para pesohor tersebut t-shirt seakan menjadi agen provocateur sebuah gelombang gaya dalam dunia fashion.

Asosiasi pemberontak adalah katalisator gaya yang diinginkan oleh kaum muda saat itu dan bertepatan dengan kelahiran rock and roll. Popularitas t-shirt dengan gaya band rock and roll meledak pada tahun 1970-an, tetapi akarnya tetap kuat di tahun 1960-an. Grateful Dead – yang pertama kali menyadari potensi yang muncul ini untuk menjual T-shirt serta tiket pertunjukan di berbagai tempat. Industri musik memanfaatkan T-shirt ketika band rock mulai menjual T-shirt dengan slogan dan gambar mereka di konser. Belakangan, t-shirt bergaya tie-dye menjadi kegemaran secara keseluruhan terutama pada tahun 1969 ketika pengiklan Don Price memproduksi ratusan t- shirt dan memberikannya di Woodstock.

Para pesohor baik actor, model maupun para musisi dengan bandnya selain menjadi duta budaya popular pada saat itu juga menjadi corong yang turut “mengkampanyekan” penggunaan kaos sebagai pakaian keseharian bahkan kaos tidak hanya sekedar menjadi pakaian pelengkap (pakaian dalam) saja,namun juga memposisikan produk ini sebagai bagian dari produk fashion.

Hal ini menjadi pengikat produk dilekatkan pada sosok/figure atau peristiwa penting dan fenomena budaya popular pada masanya. Sehingga pada ahirnya produk kaos dapat disebut sebagai artefak sebuah budaya popular. Bahkan melalui desainnya, T-shirt dapat dikategorikan sebagai media “alternatif” perekam budaya popular.

Pada perkembangan selanjutnya, t-shirt tidak hanya tampil dalam bentuknya yang polos dengan desain/pola yang standar menyerupai huruf T saja, Namun sejumlah perancang busana melalui rahim kreatifitanya melahirkan t-shirt dalam wujud dan desain yang semakin kreatif dan atraktif. Bahkan t-shirt telah menjadi bagian dari fashion statement penggunanya.

Only customers who have actually bought this product can give ratings and leave reviews. The stars (0 to 5) indicate how the product was rated on average. We publish written reviews as soon as their authenticity has been verified.

Apa Saja Jenis-jenis dari T-Shirt?

Setiap orang punya standar masing-masing tentang kebutuhan gayanya. Ada yang lebih suka simple, dan ada juga yang senang tampil edgy. Selain itu juga menyesuaikan dengan kegiatan. Tipe tubuh pun punya andil dalam menentukan jenis pakaian yang akan digunakan. Termasuk dalam memilih t-shirt.

Banyak model atau jenis-jenis t-shirt yang bisa kamu jadikan opsi. Tujuannya supaya kamu dapat menentukan bagaimana outfit kamu bisa terlihat keren di depan umum. Berikut pilihannya:

Apa Saja Fungsi dari T-Shirt?

T-shirt selalu jadi opsi utama dalam berkegiatan. Baju ini memang sudah di rancang agar memudahkan dalam beraktivitas, baik di dalam maupun di luar ruangan. Penyebab utamanya adalah kaos oblong atau t-shirt tidak terkesan formal dan kuno. Jenis baju ini juga sangat serbaguna. Sehingga, t-shirt juga sangat patut dimiliki di lemari kamu. Meski terbilang serbaguna, kamu bisa memanfaatkan sebuah kaos dengan sempurna.

Sebagai Merchandise

T-shirt bisa jadi kado spesial untuk orang tersayang. Selain itu juga bisa dijadikan atribut yang mewakilkan bisnis kamu.

Bukan cuma billboard, t-shirt juga bisa kamu pakai sebagai tempat promosi berjalan. Misalnya ingin mengenalkan brand kamu dengan menambah identitas logo pada t-shirt tersebut.

Perbedaan T-Shirt dan Shirt

Perbedaan antara T-shirt dan shirt terutama terletak pada potongan, desain, dan penggunaan umum. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama dari T-shirt dan Shirt

Long Sleeve T-Shirt

Sama seperti kaos biasa, namun yang membedakan adalah lengannya yang lebih panjang. Pada bagian tersebut menutupi dari pundak hingga telapak tangan. Sehingga cocok digunakan saat cuaca dingin.