Apa Itu Volatilitas Crypto

Apa Itu Volatilitas Crypto

Nilai kripto di masa depan yang belum pasti

Faktor berikutnya yang mendorong volatilitas aset kripto adalah nilai kripto di masa depan yang belum pasti.

Hal itu terkait dengan penilaian yang beragam mengenai nilai intrinsik pada aset uang kripto sebagai penyimpan nilai serta cara transfer nilai.

Adapun penyimpan nilai merupakan fungsi ketika aset bisa berguna di masa mendatang dengan beberapa prediksi.

Dalam hal ini, suatu penyimpan nilai bisa disimpan serta ditukar dengan barang/jasa di masa mendatang.

Sementara itu, metode transfer nilai merupakan masing-masing objek/konsep yang dipakai untuk mengirimkan properti berbentuk aset dari satu pihak ke pihak lain.

Peristiwa Makroekonomi

Peristiwa makroekonomi, seperti krisis ekonomi atau ketegangan geopolitik, juga dapat memicu volatilitas di pasar mata uang kripto. Peristiwa semacam ini dapat menimbulkan pelarian aset ke tempat yang aman, pengguna membeli atau menjual mata uang kripto sebagai respons terhadap meluasnya ketidakpastian pasar. Contohnya, pengumuman suku bunga oleh pemerintah.

Memahami faktor-faktor ini dan interaksinya sangat penting untuk mencermati gejolak pasar dan mengambil keputusan yang tepat dalam lanskap mata uang kripto yang terus berubah.

Pulihnya Musim Dingin 2023/2024

Setelah depegging Terra-LUNA, banyak yang memperkirakan bakal terjadi musim dingin kripto (crypto winter) yang dahsyat dan berkepanjangan. Namun, setahun setelah peristiwa itu, pasar pulih lebih cepat dari yang diperkirakan, ditandai dengan lonjakan volatilitas pada Bitcoin dan altcoin.

Penyebabnya bermacam-macam: Pasar menyaksikan makin tingginya minat investor institusi pada mata uang kripto, belum lagi dorongan besar dari ETF spot Bitcoin yang akhirnya disetujui pemerintah AS. Yang juga meningkat pesat adalah minat umum pada kecerdasan buatan dan token AI. Terakhir, berbagai pengembangan pada jaringan Ethereum, seperti Shanghai Upgrade, agaknya membantu menyelamatkan ruang kripto dari keterpurukan pasar, lebih cepat dari perkiraan.

Mengukur risiko investasi

Volatilitas adalah gambaran fluktuasi harga suatu aset atau saham dalam periode tertentu. Ingatlah bahwa risiko berbanding lurus dengan volatilitas.

Makin tinggi volatilitas suatu investasi, makin besar pula risikonya.

Inilah mengapa investor harus paham benar tentang pengertian dan penyebab volatilitas untuk mengelola risiko dengan bijaksana.

Ini beberapa strategi efektif yang bisa kamu terapkan:

Diversifikasi portofolio: Mengalokasikan dana ke berbagai sektor, industri, dan jenis saham, serta mempertimbangkan instrumen investasi lain seperti obligasi, reksadana, atau properti.

Rebalancing: Penyesuaian berkala terhadap portofolio. Jadi, jika salah satu aset mengalami kenaikan/penurunan yang signifikan, rebalancing membantu menjaga proporsi investasi.

Fokus pada investasi jangka panjang: Alasannya, karena volatilitas harian mungkin tidak relevan jika tujuan kamu adalah pertumbuhan portofolio dalam beberapa tahun ke depan.

Kenali profil risikomu: Kenali profil risikomu; konservatif yang suka investasi stabil dan menghindari fluktuasi tinggi, moderat yang tenang dan suka kombinasi saham - obligasi, atau agresif yang pemberani dan suka instrumen berisiko tinggi?

Mata uang kripto telah merevolusi lanskap keuangan dengan sifat digitalnya yang terdesentralisasi. Namun, mata uang ini juga memiliki karakteristik yang biasanya lebih memengaruhinya dibandingkan mata uang fiat — volatilitas.

Dalam panduan komprehensif ini, kita akan mempelajari apa yang dimaksud dengan volatilitas di pasar mata uang kripto, mengapa perlu memahaminya, dan beberapa faktor yang memengaruhi volatilitas kripto.

Perkembangan Regulasi

Perkembangan regulasi juga memengaruhi volatilitas mata uang kripto. Regulasi pemerintah atau perubahan kebijakan dapat memengaruhi cara menggunakan dan memandang mata uang kripto sehingga meningkatkan volatilitas. Contoh terbaru adalah persetujuan bursa spot reksa dana (ETF) Bitcoin di AS, yang menyebabkan masuknya aliran dana miliaran dolar AS ke reksa dana tersebut sehingga terjadi volatilitas harga.

Begitu pula, kemajuan teknologi dan inovasi dalam dunia kripto dapat memicu gejolak pasar akibat reaksi trader terhadap berbagai kemungkinan baru.

Pertumbuhan Aset dalam Jangka Panjang

Meskipun volatilitas dapat memberikan peluang trading jangka pendek, beberapa investor melihat kripto sebagai aset jangka panjang yang dapat memberikan pertumbuhan substansial.

Apa Saja Jenis Jenis Volatilitas di Aset Kripto?

Di bawah ini adalah beberapa jenis volatilitas di aset kripto yang perlu diketahui, yakni sebagai berikut:

Membantu investor membuat keputusan investasi

Informasi tentang volatilitas membantu investor membuat keputusan yang tepat.

Contoh sederhananya, jika kamu memiliki profil risiko rendah, kamu mungkin memilih aset dengan volatilitas lebih rendah.

Sebaliknya, investor yang mencari keuntungan lebih tinggi mungkin tertarik pada aset yang lebih bergejolak.

Faktor yang mempengaruhi volatilitas

Ada beberapa faktor utama penyebab terjadinya volatilitas sebagai indikator variasi harga suatu aset atau pasar.

Mulai dari faktor ekonomi, geopolitik, hingga psikologis. Beberapa faktor yang mempengaruhi volatilitas adalah sebagai berikut ini!

1. Pertumbuhan ekonomi

Pasar cenderung stabil saat ekonomi tumbuh dengan konsisten.

Namun, ketidakpastian seputar pertumbuhan ekonomi bisa meningkatkan volatilitas, seperti perubahan dalam proyeksi pertumbuhan GDP, data ketenagakerjaan, dan indikator ekonomi lainnya.

Tingkat inflasi yang tinggi bisa mengakibatkan ketidakstabilan harga dan meningkatkan volatilitas, karena investor mencari perlindungan terhadap inflasi yang dapat memengaruhi harga aset.

Kebijakan suku bunga dari bank sentral berpengaruh pada investasi dan pinjaman, sehingga perubahan suku bunga dapat memicu fluktuasi pasar dengan dampak seperti menurunnya minat investor terhadap saham dan obligasi atau sebaliknya.

4. Kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan pemerintah dan bank sentral, seperti perubahan suku bunga, stimulus fiskal, atau kebijakan kuantitatif, memiliki dampak signifikan terhadap pasar dan dapat mempengaruhi volatilitas.

1. Ketegangan politik

Konflik antar negara atau ketidakstabilan politik bisa mengguncang pasar dengan menciptakan ketidakpastian terkait kebijakan luar negeri, sengketa wilayah, atau perubahan pemerintahan. Hal ini dapat memicu fluktuasi harga aset.

2. Perang dan konflik

Peristiwa seperti perang atau ketidakstabilan geopolitik dapat memicu volatilitas.

Alasannya, karena investor cenderung mencari perlindungan dan mengalihkan portofolio mereka, yang dapat memengaruhi pasar secara keseluruhan.

Gempa bumi, badai, atau pandemi berpotensi tinggi mengganggu pasar.

Hal ini dikarenakan bencana alam dapat menghambat produksi, mengganggu rantai pasokan, serta memengaruhi sentimen investor.

Krisis keuangan global atau regional, seperti yang terjadi pada tahun 2008, bisa menyebabkan fluktuasi tajam di pasar.

Ketidakstabilan sistem keuangan, kebangkrutan perusahaan besar karena kinerja perusahaan yang buruk, atau ketidakpastian faktor ekonomi dan politik dapat memicu volatilitas yang tinggi.

Sentimen investor seperti perasaan khawatir atau optimis bisa mengubah pasar dengan cepat.

Contohnya, saat muncul berita buruk mengenai suatu sektor ekonomi, investor akan cenderung menjual saham, yang pada gilirannya bisa memperkuat volatilitas pasar.

Ternyata, ketidakpastian mengenai masa depan dan instabilitas politik juga memiliki dampak signifikan pada kepercayaan pasar.

Saat pelaku pasar merasa tidak yakin mengenai arah pasar, mereka cenderung mengambil tindakan yang memperkuat volatilitas.

Perubahan dalam sentimen terhadap pemerintahan, kebijakan moneter, atau kondisi global juga mampu mempengaruhi harga aset.

3. Perilaku spekulatif

Perilaku spekulatif para trader dan investor turut memperkuat fluktuasi harga.

Saat terjadi spekulasi besar-besaran, seperti short-selling atau pembelian berlebihan, pasar bisa mengalami perubahan tajam.

Dengan demikian, perilaku spekulatif ini menciptakan volatilitas yang sulit untuk diprediksi.