Lirik Lagu Indonesia Raya Ada Berapa Stanza

Lirik Lagu Indonesia Raya Ada Berapa Stanza

Keputusan hanya menyanyikan lagu "Indonesia Raya" 1 stanza

Foto Wage Rudolf Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya.

Sejak itu, nama WR Supratman semakin populer seiring dengan partitur dan lagu "Indonesia Raya" yang dirilis oleh Sin Po edisi Sabtu, 10 November 1928.

Selebaran berisikan partitur dan lirik tiga stanza "Indonesia Raya" juga ikut disebarkan kepada masyarakat luas.

Namun, sebelum itu, WR Supratman sempat menemui kawannya yang memiliki studio rekaman, bernama Yo Kim Tjan.

Di studio rekaman tersebut, WR Supratman membuat rekaman piringan hitam lagu "Indonesia Raya" versi instrumen biola beserta suaranya dan versi orkes keroncong.

Harapannya, lagu kebangsaan kian dikenal luas mengingat masa itu keroncong merupakan musik yang populer di kalangan pemuda.

Usai lagu "Indonesia Raya" dikumandangkan pada 28 Oktober 1928, pihak Belanda menjadi panik dan menyita semua piringan hitam versi keroncong.

Pemerintah kolonial tidak mengira bahwa lagu yang dinyanyikan WR Supratman sebetulnya sudah direkam setahun sebelum Kongres Pemuda II.

Pada 1944, usai menderita kekalahan, Jepang membentuk Panitia Lagu Kebangsaan yang diketuai oleh Soekarno dengan anggota Ki Hajar Dewantara, Achiar, Sudibyo, Darmawidjaja, dan Mr Oetojo.

Panitia melakukan perubahan atas naskah asli yang ditulis oleh WR Supratman sebanyak tiga kali.

Melalui Panitia Lagu Kebangsaan pula, ditetapkan bahwa lagu kebangsaan Indonesia cukup dinyanyikan satu stanza.

Penetapan "Indonesia Raya" sebagai lagu kebangsaan turut tercantum dalam Pasal 36B Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945).

Tidak hanya itu, lagu kebangsaan ini juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Baca juga: Asal-usul Bendera Merah Putih, Disebut Terinspirasi Pataka Majapahit

Lirik Lagu Indonesia Raya

Ilustrasi. Lirik lagu Indonesia Raya yang lengkap dengan sejarah dan aturannya (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)

Berikut lirik lagu Indonesia Raya lengkap tiga stanza dengan ejaan yang disempurnakan dihimpun dari laman Peraturan BPK dan sumber lainnya.

Indonesia, tanah airku,Tanah tumpah darahku,Di sanalah aku berdiri,Jadi pandu ibuku,

Indonesia, kebangsaanku,Bangsa dan tanah airku,Marilah kita berseru,Indonesia bersatu,

Hiduplah tanahku,Hiduplah negeriku,Bangsaku, rakyatku, semuanya,Bangunlah jiwanya,Bangunlah badannya,Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya, merdeka! Merdeka!Tanahku, negeriku yang kucintaIndonesia Raya, merdeka! Merdeka!Hiduplah Indonesia Raya!

Indonesia, tanah yang mulia,Tanah kita yang kaya,Di sanalah aku berdiri,Untuk selama-lamanya,

Indonesia, tanah pusaka,Pusaka kita semuanya,Marilah kita mendoa,Indonesia bahagia!

Suburlah tanahnya,Suburlah jiwanya,Bangsanya, rakyatnya, semuanyaSadarlah hatinya,Sadarlah budinya,Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya, merdeka! Merdeka!Tanahku, negeriku yang kucintaIndonesia Raya, merdeka! Merdeka!Hiduplah Indonesia Raya!

Indonesia, tanah yang suci,Tanah kita yang sakti,Di sanalah aku berdiri,Menjaga ibu sejati,

Indonesia, tanah berseri,Tanah yang aku sayangi,Marilah kita berjanji,Indonesia abadi!

Selamatlah rakyatnya,Selamatlah putranya,Pulaunya, lautnya, semuanya,Majulah negerinya,Majulah pandunya,Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya, merdeka! Merdeka!Tanahku, negeriku yang kucintaIndonesia Raya, merdeka! Merdeka!Hiduplah Indonesia Raya!

Lirik Lagu Indonesia Raya

Berikut lirik lengkap lagu Indonesia Raya 3 stanza dengan ejaan yang disempurnakan.

Indonesia, tanah airku,Tanah tumpah darahku,Di sanalah aku berdiri,Jadi pandu ibuku,

Indonesia, kebangsaanku,Bangsa dan tanah airku,Marilah kita berseru,Indonesia bersatu,

Hiduplah tanahku,Hiduplah negeriku,Bangsaku, rakyatku, semuanya,Bangunlah jiwanya,Bangunlah badannya,Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya, merdeka! Merdeka!Tanahku, negeriku yang kucintaIndonesia Raya, merdeka! Merdeka!Hiduplah Indonesia Raya!

Indonesia, tanah yang mulia,Tanah kita yang kaya,Di sanalah aku berdiri,Untuk selama-lamanya,

Indonesia, tanah pusaka,Pusaka kita semuanya,Marilah kita mendoa,Indonesia bahagia!

Suburlah tanahnya,Suburlah jiwanya,Bangsanya, rakyatnya, semuanyaSadarlah hatinya,Sadarlah budinya,Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya, merdeka! Merdeka!Tanahku, negeriku yang kucintaIndonesia Raya, merdeka! Merdeka!Hiduplah Indonesia Raya!

Indonesia, tanah yang suci,Tanah kita yang sakti,Di sanalah aku berdiri,Menjaga ibu sejati,

Indonesia, tanah berseri,Tanah yang aku sayangi,Marilah kita berjanji,Indonesia abadi!

Selamatlah rakyatnya,Selamatlah putranya,Pulaunya, lautnya, semuanya,Majulah negerinya,Majulah pandunya,Untuk Indonesia Raya.

Indonesia Raya, merdeka! Merdeka!Tanahku, negeriku yang kucintaIndonesia Raya, merdeka! Merdeka!Hiduplah Indonesia Raya!

Demikian sejarah dan lirik lagu Indonesia Raya. Semoga bermanfaat.

tirto.id - Secara utuh lagu "Indonesia Raya" terdiri dari 3 bait (stanza). Pencipta lagu "Indonesia Raya" adalah Wage Rudolf Supratman. Lirik lagu "Indonesia Raya" 3 Stanza yang ditulis oleh komposer sekaligus wartawan itu punya sejarah panjang. Barangkali, hanya bait lirik 1 stanza saja yang benar-benar akrab di telinga mayoritas masyarakat, sementara dua stanza lainnya jarang kita dengar. Sebab, baru dua tahun ini pemerintah memperkenalkannya ke anak-anak sekolah.

Instrumental lagu "Indonesia Raya" tersebut pertama kali dibawakan oleh Supratman lewat gesekan biolanya dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928, yang kelak dikenal sebagai cikal bakal Hari Sumpah Pemuda, demikian menurut Anthony C. Hutabarat dalam Meluruskan Sejarah dan Riwayat Hidup Wage Rudolf Soepratman: Pencipta Lagu Indonesia Raya (2001).

Lirik lagu 'Indonesia Raya' ketika itu:

Indonesia, tanah airkoe,

Tanah toempah darahkoe,

Disanalah akoe berdiri,

Mendjaga Pandoe Iboekoe.

Indonesia kebangsaankoe,

Kebangsaan tanah airkoe,

Marilah kita berseroe:

"Indonesia Bersatoe".

Bangsakoe, djiwakoe, semoea,

Oentoek Indonesia Raja.

Indonesia, tanah jang moelia,

Tanah kita jang kaja,

Disanalah akoe hidoep,

Oentoek s'lama-lamanja.

Indonesia, tanah poesaka,

Oentoek Indonesia Raja.

Indonesia, tanah jang soetji,

Disanalah kita berdiri,

Mendjaga Iboe sedjati.

Indonesia, tanah berseri,

Tanah jang terkoetjintai,

Marilah kita berdjandji:

S'lamatlah poet'ranja,

Poelaoenja, laoetnja, semoea,

Oentoek Indonesia Raja.

Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.

Hidoeplah Indonesia Raja.

Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan yang juga menjadi lagu wajib nasional. Lagu ini kerap dikumandangkan pada acara-acara penting.

Tak hanya jelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan dalam upacara bendera, seminar, pertandingan bola, sampai konser sekalipun.

Hal ini tentu tak lepas dari peran penting lagu tersebut dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang dapat lepas dari belenggu penjajahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza

Adapun lirik lagu “Indonesia Raya” tiga stanza tersebut adalah sebagai berikut:

Indonesia tanah airku,

Tanah tumpah darahku,

Di sanalah aku berdiri,

Indonesia kebangsaanku,

Bangsa dan tanah airku,

Marilah kita berseru,

Bangsaku, Rakyatku, semuanya,

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia, tanah yang mulia,

Tanah kita yang kaya,

Di sanalah aku berdiri,

Untuk s'lama-lamanya.

Indonesia, tanah pusaka,

P'saka kita semuanya,

Untuk Indonesia Raya.

Indonesia, tanah yang suci,

Tanah kita yang sakti,

Di sanalah aku berdiri,

Indonesia, tanah berseri,

Tanah yang aku sayangi,

Marilah kita berjanji,

S'lamatlah rakyatnya,

Pulaunya, lautnya, semuanya,

Untuk Indonesia Raya.

Tanahku, neg'riku yang kucinta!

Hiduplah Indonesia Raya.

Lirik Lagu Indonesia Raya

Indonesia tanah airkuTanah tumpah darahkuDi sanalah aku berdiriJadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaankuBangsa dan tanah airkuMarilah kita berseruIndonesia bersatu

Hiduplah tanahkuHiduplah neg'rikuBangsaku, rakyatku, semuanyaBangunlah jiwanyaBangunlah badannyaUntuk Indonesia Raya

Indonesia rayaMerdeka, merdekaTanahku, negeriku yang kucintaIndonesia rayaMerdeka, merdekaHiduplah Indonesia raya

Indonesia, tanah yang muliaTanah kita yang kayaDi sanalah aku berdiri Untuk s'lama-lamanya Indonesia, tanah pusakaPusaka kita semuanyaMarilah kita mendoaIndonesia bahagia

Suburlah tanahnyaSuburlah jiwanyaBangsanya rakyatnya, semuanyaSadarlah hatinya Sadarlah budinyaUntuk Indonesia raya

Indonesia rayaMerdeka, merdekaTanahku, negeriku yang kucintaIndonesia rayaMerdeka, merdekaHiduplah Indonesia raya

Indonesia, tanah yang suciTanah kita yang saktiDi sanalah aku berdiriMenjaga ibu sejati

Indonesia, tanah berseriTanah yang aku sayangiMarilah kita berjanjiIndonesia abadi

S'lamatlah rakyatnyaS'lamatlah putranyaPulaunya, lautnya, semuanya

Majulah negerinyaMajulah pandunyaUntuk Indonesia raya

Indonesia rayaMerdeka, merdekaTanahku, neg'riku yang kucintaIndonesia rayaMerdeka, merdekaHiduplah Indonesia raya

Indonesia rayaMerdeka, merdekaTanahku, negeriku yang kucintaIndonesia rayaMerdeka, merdekaHiduplah Indonesia raya

Makna di Balik Lirik Lagu Indonesia Raya

Setiap bait lagu Indonesia Raya menjadi cerminan semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pesan yang tersimpan dalam lagu kebangsaan tersebut terbagi ke dalam 3 stanza.

Seperti misalnya pada stanza pertama yang menekankan pada persatuan dan kesatuan bangsa. Meski Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan budaya. Ini merupakan seruan bagi rakyat untuk bersatu meraih kemerdekaan.

Kemudian dilanjutkan pada stanza kedua, di mana maknanya menekankan tentang harapan dan keyakinan bangsa akan kebahagiaan dari kemerdekaan.

Stanza ketiga menjelaskan mengenai makna kemerdekaan itu sendiri. Yang merdeka tidak hanya tanahnya saja, melainkan juga rakyatnya dan segala aspek yang ada di Indonesia.

KOMPAS.com - Lagu "Indonesia Raya" tiga stanza jarang berkumandang, sehingga liriknya tidak cukup familiar di telinga masyarakat.

Padahal, lirik lagu "Indonesia Raya" tiga stanza mengandung doa dan makna mendalam bagi Tanah Air tercinta.

Lagu kebangsaan Indonesia diciptakan oleh Wage Rudolf (WR) Supratman dan dimainkan pertama kali pada 28 Oktober 1928.

Berikut sejarah dan lirik lagu "Indonesia Raya" 3 stanza:

Baca juga: Lirik Lagu “Bangun Pemudi Pemuda” dan Kisah Unik di Balik Penciptaannya

Sejarah lagu "Indonesia Raya"

Saat pertama kali dikenalkan, lagu "Indonesia Raya" memiliki judul "Indonesia Raya" dan tidak ada kata "Raya" dalam baitnya, tetapi menggunakan kata "Mulia".

Pencipta lagu ini, Wage Rudolf (WR) Supratman, harus melewati perjuangan yang tak mudah saat membuat lagu "Indonesia Raya".

Dilansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), WR Supratman adalah seorang wartawan dan pemain musik yang lahir pada 19 Maret 1903.

Sebelum memutuskan menjadi wartawan Kaoem Kita (1924-1925) dan Sin Po (1926-1933), dia sempat mencicipi profesi sebagai guru.

WR Supratman merupakan seorang pemuda yang tidak pernah absen menghadiri Kongres Pemuda I dan II.

Penciptaan lagu "Indonesia Raya" bermula ketika dia membaca artikel bertajuk "Manakah komponis Indonesia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia yang dapat membangkitkan semangat rakyat?" dalam majalah Timboel terbitan Solo, Jawa Tengah.

Supratman kemudian tergerak. Dari sini, sejarah lagu "Indonesia Raya" yang sarat dengan doa di setiap liriknya itu dibuat.

Pada suatu malam di tahun 1926, WR Supratman mulai menuliskan not-not dan membuat lagu kebangsaan menggunakan biola.

Lagu "Indonesia Raya" ciptaannya mulai dikenal umum ketika sang komposer memperdengarkan alunan nada tanpa lirik kepada para peserta Kongres Pemuda II.

Pada malam penutupan kongres, 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, ia dengan gesekan biolanya membawakan lagu "Indonesia Raya".

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/8/2022), setelah lagu selesai, sebagian peserta kongres mulai merangkul WR Supratman dengan mata berkaca-kaca.

Ada yang bertepuk tangan, ada pula yang bersorak meminta lagu kembali dimainkan.

Baca juga: Ukuran Bendera Merah Putih di Lapangan dan Rumah, Simak Aturan Pemasangannya

Lirik lagu "Indonesia Raya" 3 stanza

Masih dari laman Kemendikbud, lirik dan partitur asli lagu "Indonesia Raya" memuat tiga stanza dengan aransemen yang sama, tetapi lirik berbeda.

"Indonesia Raya" yang dinyanyikan saat ini merupakan lagu pada stanza pertama, berkisah tentang bangsa yang kala itu belum bersatu.

Pada stanza kedua, terdapat doa yang tulus dari seluruh rakyat yang mengharapkan Indonesia menjadi negara bahagia.

Sementara itu, lirik pada stanza ketiga memuat janji dan sumpah dari seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Berikut lirik lengkap "Indonesia Raya" tiga stanza:

Indonesia tanah airku

Di sanalah aku berdiri

Indonesia kebangsaanku

Bangsa dan tanah airku

Bangsaku, rakyatku, semuanya

Untuk Indonesia raya...

Indonesia raya, merdeka, merdeka

Tanahku, negeriku yang kucinta

Indonesia raya merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia raya...

Indonesia, tanah yang mulia

Di sanalah aku berdiri

Untuk s'lama-lamanya...

Indonesia tanah pusaka

Bangsanya, rakyatnya, semuanya...

Untuk Indonesia raya...

Indonesia raya, merdeka, merdeka

Tanahku, negeriku yang kucinta

Indonesia raya merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia raya...

Indonesia tanah yang suci

Tanah kita yang sakti

Di sanalah aku berdiri

M’njaga ibu sejati...

Indonesia tanah berseri

Tanah yang aku sayangi

Marilah kita berjanji

Pulaunya, lautnya, semuanya...

Untuk Indonesia raya...

Indonesia raya, merdeka, merdeka

Tanahku, negeriku yang kucinta

Indonesia raya merdeka, merdeka

Hiduplah Indonesia raya...

Lirik lagu Indonesia Raya yang lengkap sejatinya berjumlah tiga stanza, meski biasanya dinyanyikan sebanyak satu stanza saja, yaitu stanza pertama.

Ketentuan ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Pasal 60 mengenai tata cara penggunaan lagu kebangsaan, lagu Indonesia Raya yang dimainkan tanpa iringan alat musik memang cukup dinyanyikan satu stanza pertama saja dengan satu kali ulangan pada bait ketiga stanza pertama.

Jika ingin menyanyikan lagu kebangsaan secara lengkap mencapai tiga stanza, maka bait ketiga pada stanza kedua dan stanza ketiga dinyanyikan ulang sebanyak satu kali.

Ketiga stanza dalam lagu Indonesia Raya merupakan ciptaan Wage Rudolf Soepratman (W.R Supratman). Lagu kebangsaan itu mulai diaransemen sejak 1924.

Setelah aransemennya selesai, lagu Indonesia Raya mulai diperkenalkan ke publik melalui Kongres Pemuda II di Batavia (kini Jakarta) pada 28 Oktober 1928 yang menjadi cikal bakal perayaan Hari Sumpah Pemuda.

Karier di Bidang Musik

Karier Ibu Sud di bidang musik dimulai sebelum kemerdekaan Indonesia. Karyanya pertama kali disiarkan dari radio NIROM Jakarta pada periode 1927-1928. Selain mencipta lagu, ia juga menulis naskah sandiwara dan mementaskannya, seperti Operette Balet Kanak-kanak 'Sumi' di Gedung Kesenian Jakarta pada tahun 1955.

Sebagai anggota organisasi Indonesia Muda sejak tahun 1926, Ibu Sud membentuk grup Tonil Amatir untuk menggalang dana bagi acara penginapan mahasiswa Club Indonesia. Ia juga berperan sebagai pengasuh siaran anak-anak dari tahun 1927 hingga 1962.